Suku Bangsa di
Indonesia
1.
Persebaran suku bangsa di Indonesia
Suku
bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri
mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan
kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku
bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama.
Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan.
Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya.
Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa
mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu
golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat
sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka.
Ada
teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan,
Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua
teori ini. Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara
bergelombang. Ada dua gelombang terpenting.
1.
Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah
dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu disebut juga
Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga
Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu
Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di
Sulawesi.
2.
Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka disebut penduduk Melayu
Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman
Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minangkabau,
Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.
Menurut
teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini
didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana,
dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah
memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti
berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku
bangsa yang tinggal di Indonesia. Keragaman suku bangsa di Indonesia antara
lain disebabkan oleh:
- perbedaan ras asal,
- perbedaan lingkungan geografis,
- perbedaan latar belakang sejarah,
- perkembangan daerah,
- perbedaan agama atau kepercayaan, dan
- kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.
Faktor
lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain
sebagai berikut.
- Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di
satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk
tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang
cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda.
- Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran
rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis
alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku
maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan
misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar
tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah
perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya.
Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman
suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia
tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain
suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau,
Bali, dan Batak.
Biasanya
suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara
kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan
orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.
Menghormati
keragaman suku bangsa
Bagaimana
kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air?
Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini.
- Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari.
Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku
bangsa.
- Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari
suku bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal
mereka.
- Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku
bangsa lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan
martabat yang sama.
Keragaman
suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau
kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang
kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan
merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku
bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling
menghormati antarsuku bangsa akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara
lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku.
Keanekaragaman
Budaya di Indonesia
Istilah
budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal budi.
Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada
tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan
benda-benda budaya.
- Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan,
adat istiadat, dan peraturan.
- Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari
makan (mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara perkawinan,
kesenian, dan bermacam-bermacam upacara tradisi.
- Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang
diciptakan oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah,
perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.
Manusia
menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain
itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk
kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah
keanekaragaman kebudayaan.
1.
Mengenal keragaman budaya di Indonesia
Lingkungan
tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa
dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah.
Sementara rumah-rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau
disebut rumah panggung. Alasan orang membuat rumah panggungantara lain untuk
meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya
dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman
budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini
beberapa contoh rumah adat.
- Rumah Bolon (Sumatera Utara).
- Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).
- Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).
- Rumah Lamin (Kalimantan Timur).
- Rumah Bentang (Kalimantan Tengah).
- Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan).
- Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua)..
Setiap
suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan.
Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku,
perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa
kehidupan itu berbeda-beda dalam masing-masing suku. Beberapa contoh upacara
adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).
- Seren taun (Sunda).
- Kasodo (Tengger).
- Nelubulanin, ngaben (Bali).
- Rambu solok (Toraja).
Keberagaman
kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam
bentuk kesenian daerah.
Contoh
lagu-lagu daerah sebagai berikut.
- Nangroe Aceh Darussalam Piso Surit
- Sumatera Utara Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet
- Sumatera Barat Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh, Mak Inang,
Kampuang Nan Jauh di Mato
- Riau Soleram
- Sumatera Selatan Dek Sangke, Tari Tanggai, Gendis Sriwijaya
- Jakarta Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang
- Jawa Barat Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Sapu
Nyere Pegat Simpai
- Jawa Tengah Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Suwe Ora
Jamu, Pitik Tukung, Ilir-ilir,
- Jawa Timur Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih
- Madura Karaban Sape, Tanduk Majeng
- Kalimantan Barat Cik Cik Periok
- Kalimantan Tengah Naluya, Kalayar, Tumpi Wayu
- Kalimantan Selatan Ampar Ampar Pisang, Paris Barantai
- Sulawesi Utara Si Patokaan, O Ina Ni Keke, Esa Mokan
- Sulawesi Selatan Anging Mamiri, Ma Rencong, Pakarena
- Sulawesi Tengah Tondok Kadadingku
- Bali Dewa Ayu, Meyong-meyong, Macepetcepetan, Janger, Cening
Putri Ayu.
- NTT Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Heleleu Ala De
Teang,
- Maluku Kole-Kole, Ole Sioh, Sarinande, Waktu Hujan Sore-sore,
Ayo Mama, Huhatee
- Papua Apuse, Yamko Rambe Yamko
Tari-tarian
Tradisional Indonesia
- Nangroe Aceh Darussalam Tari Seudati, Saman, Bukat
- Sumatera Utara Tari Serampang, Baluse, Manduda
- Sumatera Barat Tari Piring, Payung, Tabuik
- Riau Tari Joget Lambak, Tandak
- Sumatera Selatan Tari Kipas, Tanggai, Tajak
- Lampung Tari Melinting, Bedana
- Bengkulu Tari Adum, Bidadari
- Jambi Tari Rangkung, Sekapur Sirih
- Jakarta Tari Yapong, Serondeng, Topeng
- Jawa Barat Tari Jaipong, Merak, Patilaras
- Jawa Tengah-Yogyakarta Tari Bambangan Cakil,
Enggot-enggot, Bedaya, Beksan,
- Jawa Timur Tari Reog Ponorogo, Remong
- Bali Tari Legong, Arje, Kecak
- Nusa Tenggara Barat Tari Batunganga, Sampari
- Nusa Tenggara Timur Tari Meminang, Perang
- Kalimantan Barat Tari Tandak Sambas, Zapin Tembung
- Kalimantan Timur Tari Hudog, Belian
- Kalimantan Tengah Tari Balean Dadas, Tambun
- Kalimantan Selatan Tari Baksa Kembang
- Sulawesi Selatan Tari Kipa, Gaurambuloh
- Sulawesi Tenggara Tari Balumba, Malulo
- Sulawesi Tengah Tari Lumense, Parmote
- Sulawesi Utara Tari Maengket
- Maluku Tari Nabar Ilaa, Perang
- Papua Tari Perang, Sanggi
Seni
Pertunjukan yang Ada di Indonesia
- Banten Debus
- DKI Jakarta Ondel-ondel, Lenong
- Jawa Barat Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
- Jawa Tengah Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang,
Ketoprak, Srandul, Opak Alang, Sintren
- Jawa Timur Ludruk, Reog, Wayang Kulit
- Bali Wayang Kulit, Janger
- Riau Makyong
- Kalimantan Mamanda
Selain
hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia
juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan
oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara
lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain.
Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara,
Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di
Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang
cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara.
Menghormati
budaya di Indonesia
Keanekaragaman
budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan- kebudayaan daerah merupakan
modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah
puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan
daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat,
seperti:
- menunjukkan ciri atau identitas bangsa
- berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh
bangsa Indonesia; dan
- pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
Kebudayaan
nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua
bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan
pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17
Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau
swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya
keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan
warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman
budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan
budaya yang ada sekarang ini.
ini
adalah media interaktif untuk keberagaman
suku di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar